Sabtu, 24 Desember 2016

SEVENTEEN

세븐틴(SEVENTEEN)

DINO
 DK
 HOSHI
 JEONGHAN
 JOSHUA
 JUN
 MINGYU
 SCOUPS
 SEUNGKWAN
 THE8
 WOOZI


 세븐틴( SEVENTEEN )


Senin, 10 November 2014




KATA PENGANTAR
      Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga karya tulis yang berjudul Perjalanan Study Tour Bali ini dapat diselesaikan sesuai rencana.
     Karya tulis sederhana ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas akhir Bahasa Indonesia Semester Genap kelas XI IPA Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
  1. Bapak Drs. Yudo Utomo  selaku Kepala SMA Negeri 1 Bulakamba yang telah mendukung dan merestui karya tulis sederhana ini,
  2. Ibu Farida S.ip  selaku guru Sosiologi  SMA Negeri 1 Bulakamba
  3. Ibu  Ria Estikawati S.pd  selaku wali kelas XI-IPS 2 yang telah memberikan dorongan dan bantuan dalam penulisan karya tulis ini,
  4. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan material dalam pembuatan karya tulis ini, serta
  5. Teman-teman XI-IPS 2 dan pihak lain yang turut mendukung kami dan memberi motivasi kepada kami.
    Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan lapang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat dengan lebih baik lagi.
    Semoga karya tulis yang berjudul Perjalanan Study Tour Bali Island memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat membantu meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa Indonesia tercinta ini.







SEKAPUR SIRIH / MOTTO
  •  Orang berakal akan menderita dalam kenikmatan karena akalnya, sedangkan orang bodoh akan bahagia dalam kesusahan.
  •  Keberanian mengambil keputusan akan banyak menolong untuk melepaskan diri dari depresi, stress, dan kesedihan.
  •  Jika engkau punya ide maka segera satukan tekad untuk melakukannya, sebab rusaknya ide itu karena keraguan semata.
  •  Kehidupan ini terlalu pendek untuk kita perpendek dengan percekcokan.
  • Kehidupan  jiwa adalah konsep dan makna bukan yang engkau makan dan minum.

















PENGESAHAN

            Karya Tulis ini telah diterima dan disahkan oleh Kepala Sekolah SMA N 1 Bulakamba sebagai tugas dan salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir sosiologi pada semester genap ini .

Hari                 : Jumat
Tanggal           : 14 maret 2014




                                                                        Brebes, Maret  2014


        Mengetahui,
       Kepala Sekolah
SMA Negeri  1 BULAKAMBA                                                  Pembimbing



Drs.Yudho utomo.                                                                         Farida S.ip
NIP. 19591108 198803 1 005                                                       NIP.
           


DAFTAR ISI

Halaman Judul  ……………………………………………………………...........................   i
Kata Pengantar……..……………………………………………………............................... ii
Sekapur Sirih / Motto ….…………………………………….................................................. iii
Halaman Pengesahan ………….…………………………………………….........................  iv
DaftarIsi……………………………………………………………………….......................  v
Daftar Lampiran...................................................................................................................... vi

BAB  I       PENDAHULUAN
A.             Latar Belakang …………………………………………………………….........  1
B.            Perumusan Masalah..……………………...........................................................  1
C.            Tujuan Penelitian ………………………………………………………….........   1
D.             Metode Penelitian………..…………………………………………………......   2
E.             Manfaat Penelitian ….…………………………………………………….........   2

BAB II      PEMBAHASAN MASALAH
           
A.          Objek Wisata Bali.....................................................................................................   7
B.           Pengertian.………...………………………………………………………........…    9
C.           Landasan Teoritis ………………………………………………………………..     11
D.          Proses……/ Hasil Penelitian……………………………………………………   14
E.          Tahap-tahap ……………………………………………………………..........   16


BAB III   PENUTUP
A.             Kesimpulan…………………………………………………………....................    15
B.             Saran……….……………………………………………………………..............    15

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..................................    16
LAMPIRAN………………………………………………………………………………...  17



















BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Bali adalah salah satu tempat wisata di Indonesia yang sangat terkenal. Banyak wistawan dari dalam negeri maupun luar negeri. Pulau Bali disebut sebagai Pulau Dewata. Selain sebagai tempat wisata yang indah, pulau Bali juga sebagai tempat berkembangnya agama Hindu karena hampir seluruh penduduk Pulau Bali beragama Hindu dan hampir semua tempat di Bali terdapat pura.
      Sebagai pelajar kita harus mengetahui adat dan kebudayaan yang beranekaragam di negeri kita, karena itu akan mempererat persatuan dan akan saling mengenl antar budaya.
      Dengan mengetahui adat dan kebudayaan negeri kita yang beranekaragam, kita akan merasa bangga dan berusaha menjaga dan melestarikannya.
B.   Perumusan Masalah
1.      Objek wisata apa saja yang ada di Bali?
2.      Objek wisata apa yang di kunjungi selama di Bali?
3.      Mengapa Pulau Bali menjadi objek wisata yang terkenal di Indonesia?
4.      Apa kebudayaan yang terdapt di Pulau Bali?
C.   Tujuan Penelitian
1.      Agar siswa mengetahui objek wisata yang terdapat di Indonesia khususnya di Bali.
2.      Agar siswa cinta dan bangga dengan tanah airnya.
3.      Menambah wawasan dan pengetahuan siswa.
4.      Meningkatkan tekad untuk melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia.
5.      Mengenal adat dan kebudayaan lain di Indonesia.




12
D.    Metode Penelitian
Pulau Bali begitu terkenal dengan objek wisatanya, banyak objek wisata yang indah. Saya dapat mengetahui semua itu dari berbagai penelitian sebagai berikut :
·          Tempat atau Lokasi Penelitian
      Objek yang mendasari pembuatan Karya Tulis Wisata ini adalah Pulau Bali. Dikarenakan Pulau Bali sangat mempesona dan memiliki keunikan tersendiri dibanding pulau lain di Indonesia. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali, baik dalam maupun luar negeri. Namun dalam Karya Tulis Wisata ini saya Membahas Tempat-tempat yang saya kunjungi di bali.
·          Waktu Penelitian
      Pada hari Jumat, 14 Maret 2014 sampai Selasa 18 Maret 2014.
·         Metode dan Teknik Penelitian
      Saya dapat mengetahui informasi mengenai Pulau Bali melalui data yang saya peroleh :
1.      Kunjungan ke Objek Wisata
     Sekolah saya mengadakan kunjungan study tour ke Pulau Bali dan objek wisatanya
2.      Web Site
             Selain melalui kunjungan wisata, saya mencari informasi mengenai objek wisata yang saya kunjungi melalui web site di internet, untuk menambah pengetahuan . Sehingga saya memperoleh tambahan informasi dalam pembuatan Karya Tulis Wisata ini.
E.   Manfaat Penelitian
1.      Siswa mengetahui objek wisata yang terdapat di Indonesia khususnya di Bali.
2.      Siswa menjadi cinta dan bangga terhadap tanah airnya.
3.      Siswa mendapat pengetahuan dan wawasan baru.
4.      Bertambahnya tekad untuk melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia pada siswa.
5.      Siswa lebih mengenal adat dan kebudayaan di Indonesia.




BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A.    Objek Wisata Bali

Yang saya kunjungi di objek wisata kali ini adalah sebagai berikut :
1.      Tanah Lot
2.      Pantai Kute
3.      Pasar Seni Sukowati
4.      Tanjung Benoa
5.      Garuda Wisnu Kencana (GWK)
6.      Pantai Sanur
7.      Sendra Tari Barong
8.      Danau Beugul
9.      Joger
10.  Kampung Kerta Langu
11.  Museum Brajasandi

B.     Pengertian

      Saya akan menjelaskan tempat-tempat yang saya kunjungi selama study tour ke bali agar lebih tau secara mendalam, diantaranya sebagai berikut :

1.      TANAH LOT
                 Tanah Lot merupakan sebuah objek wisata di Bali. Di Tanah Lot ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari Pura Sad kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi Pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
                 Objek wisata Tanah Lot terletak di desa Beraban Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Di sebelah utara pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset itu.


Sejarah Pura Tanah Lot
            Sejarah Pura Lempuyang Pura Lempuyang terletak belahan timur pulau Bali, bertengger di puncak bukit Gamongan, 22 kilometer dari Amlapura, ibu kota Kabupaten Karangasem. Amlapura sendiri berada sekitar 95 kilometer jauhnya dari Kuta. Pura ini diduga termasuk paling tua di Bali. Bahkan, diperkirakan sudah ada pada zaman pra-Hindu-Buddha yang semula bangunan suci yang terbuat dari batu. Dalam konsep Dewata Nawa Sanga (Sembilan Dewata yang menguasai sembilan mata angin), pura ini merupakan sthana Dewa Iswara. Pura ini dibagi menjadi tiga mandala dari bawah ke atas yakni Lempuyang Sor, Lempuyang Madya dan Lempuyang Luhur. Dari ketiganya, pura Lempuyang Luhur berada pada posisi yang tertinggi. Berdasarkan lontar Markandeya Purana, Pura Lempuyang didirikan oleh Rsi Markandeya sekitar abad ke-8 M. Pada saat itu Rsi Markandeya membuat sebuah pesantrian untuk keperluan persembahyangan sekaligus membabarkan ajaran Hindu. Pesantrian tersebut diperkirakan berada pada lokasi Pura Lempuyang Madya saat ini, di mana di sini beliau dikenal sebagai Bhatara Gnijaya. Hingga saat ini masih sangat sulit untuk mengungkapkan sejarah Pura Lempuyang secara jelas. Soalnya data-data yang kuat sukar didapatkan. Sejauh ini baru diperoleh data-data mengenai Pura Lempuyang Luhur. Itu pun sifatnya tidak langsung. Dari sumber-sumber tersebut, ada dua hal yang sama-sama disebutkan yaitu Gunung Lempuyang dan Sang Hyang Gnijaya. Di dalam bahsa Jawa kata Lempuyang berarti gamongan gunung Lempuyang berarti gunung gamongan atau bukit gamongan sebagaimana disebutkan dalam sumber lainnya lagi yakni lontar Kusuma Dewa. Yang pasti, berbagai sumber kuno menyebutkan bahwa pura Lempuyang merupakan satu dari tiga pura besar selain pura Besakih dan Pura Ulun Danu Batur. Ada sejumlah pantangan memasuki pura ini. Pantangan yang jika dilanggar bisa berakibat buruk. Pantangan tersebut adalah berkata kasar saat dalam perjalanan menuju pura Lempuyang Luhur. Selain itu, perempuan yang sedang menstruasi, menyusui, anak yang belum tanggal gigi susu belum diperbolehkan masuk ke dalam pura apalagi bersembahyang di sana dan juga bagi umat yang hendak bersembahyang tidak diperkenankan membawa perhiasan emas dan membawa daging babi ke areal Pura Lempuyang Luhur. Satu yang menarik dan merupakan keistimewaan Pura Lempuyang Luhur adalah di tengah pura tersebut terdapat serumpun bambu jenis kecil. Setelah bersembahyang, batang pohon bambu itu dipotong oleh Pemangku untuk mendapatkan air suci yang disebut dengan tirtha pingit.









2.     Pantai Kuta
            Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, Ibukota Bali, Indonesia. Pantai Kuta terletak di Kabupaten Badung.
           Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisatawan turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan pantai.
            Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran, dan tempat pemandian serta jemur diri, selain keindahan pantainya, Pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju Panti Legian.
            Pantai ini juga memiliki ombak yang sangat bagus untuk olahraga surfing, terutama bagi peselancar.

Sejarah Pantai Kuta
            Pada tahun 1834, seorang pedagang bernama Mads Lange mendarat di Pulau Lombok. Pria kelahiran Denmark 18 September 1807 ini melakukan usaha dagang rempah-rempah. Terjadinya perang antara Kerajaan Karangasem dengan Mataram menyebabkan usaha dagangnya sepi kemudian mengalami kebangkrutan. Dengan berbekal sisa modal yang ia miliki, Mads Lange pergi ke Pulau Bali. Mads Lange mendarat di Kuta melalui Sungai (Tukad) Mati yang pada waktu itu masih bisa dipakai berlayar. Disamping piawai dalam berdagang, Mads Lange juga dikenal pandai menyesuaikan diri sehingga ia mudah diterima oleh masyarakat nelayan di Kuta. Mads Lange menjadi perantara dagang antara raja-raja di Bali dengan pedagang dari luar negeri, bahkan Raja Kesiman memberi kekuasaan kepada Mads Lange untuk melakukan ekspor rempah-rempah. Kepiawaiannya dalam berdagang membawa dampak sangat baik bagi perdagangan di Kuta, sehingga menjadikan Kuta sebagai pusat perdagangan yang sangat ramai. Mads Lange meninggal secara misterius, kemudian jasadnya dikubur di dekat Sungai Mati. Nama Mads Lange kemudian diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Kuta.Pada tahun 1931, datanglah seorang wanita Amerika yang mencatat kesenian dan keindahan Bali dalam sebuah buku berjudul Island of Bali. Sejak saat itu Kuta semakin populer di kalangan wisatawan mancanegara. Seiring dengan perkembangan Kuta sebagai objek wisata, dibangunlah fasilitas-fasilitas pariwisata di Kuta dan sekitarnya.







3.     Pasar Seni Sukowati
             Pasar Seni Sukawati terletak di Desa Sukawati Kabupaten Gianyar,  sekitar 18 km dari  dari ibukota Denpasar Bali dan dapat ditempuh dalam waktu kira-kira 30 menit. Pasar Seni Sukawati memang sangat terkenal diantara turis. Tidak hanya turis domestic tetapi juga turis mancanegara. Ini karena Pasar Seni Sukawati menjual berbagai macam kerajinan tradisional  khas Bali dan dengan harga yang terjangkau. Walaupun demikian , anda masih bisa menawar. Jadi memang anda harus pintar-pintar menawar. 
            Di pasar Seni Sukawati ini anda juga bisa membeli aksesoris khas Bali seperti gelang, cincin kalung dan juga lukisan dengan berbagai aliran. Apabila anda ingin membeli lukisan, tidak perlu khawatir membawanya, karena anda bisa membelinya denga tanpa bingkai.  Harga lukisan ini juga beragam, tergantung ukurannya, tetapi apabila anda  ingin sukses menawar, datanglah  pada pagi hari, pada saat pasar baru buka . Karena menurut kepercayaan orang Bali, jika pada saat baru buka dagangan langsung mendapatkan  pembeli,  maka dagangannya akan laris, karena mereka percaya bawa pembeli pertama akan membawa kebaikan.   Pasar Seni Sukawati buka pada jam 10.00 pagi waktu setempat dan tutup pada jam 17.00 sore. Sedangkan pasar tradisionalnya buka dari jam 08.00 pagi sampai jam 15.00 siang. 
           Sebetulnya pasar seni Sukawati sudah ada sejak lama, tetapi baru pada tahun 80 an pasar ini menjual dan memasarkan produk kerajinan tangan yang menjadi ciri  khas Bali.  Sampai saat ini Pasar Seni  Sukawati masih menjadi salah satu pilihan yang menarik sebagai  objek wisata belanja yang ada di Bali. Setiap hari pasar ini selalu ramai dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat, juga para wisatawan yang bertujuan berbelanja dan membeli kerajinan khas Bali untuk dijadikan sebagai koleksi, souvenir  dan cindra mata .  
          Bila anda sedang berada di Denpasar dan mau menuju Pasar  seni Sukawati , maka anda hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Ini karena jarak dari Denpasar ke Gianyar tidak begitu jauh, hanya sekitar 20 Km saja.  Begitu sampai di Gianyar , anda akan melihat Gapura sederhana  yang di atasnya bertuliskan  “Pasar Seni Sukowati”. 
          Begitu memasuki Pasar Sukowati, anda mungkin akan  sedikit kebingunhan, karena pasar ini memang terdiri dari 3 bangunan besar sebagai  pasarnya, yaitu Pasar Sukowati 1, Pasar Sukowati 2 dan Pasar Sukowati 3. Diantara ketiga bangunan itu, yang paling ramai dikunjungi adalah  Pasar Sukowati 1, tetapi jika anda lebih memilih untuk menelusuri semua pedagang yang ada di sana, disarankan untuk melanjutkan ke pasar Sukowati 2 dan Pasar Sukowati 3.  Tidak perlu khawatir kelelahan karena jarak antara ketiga pasar tersebut berdekatan.







4.     Tanjung Benoa
            Tanjung Benoa merupakan pantai berpasir putih. Di tempat ini wisatawan disuguhi beraneka water sport, misalnya : Banana boat, para celing, diving, speed boad. Tempat ini wisatawan juga dapat berkunjung ke Pulau Penyu, yaitu sebuah pulau kecil yang terdapat berbagai macam penyu, dari ukuran yang paling kecil sampai yang paling besar. Selain itu ditempat ini wisatawan juga dapat menguji diri dengan olahraga memacu adrenalin.
           Menurut masyarakat setempat di Pulau Penyu hidup seekor penyu berkepala manusia dan dianggap kramat oleh masyarakat Bali. Untuk dapat mencapai Pulau Penyu kita dapat menyewa perahu motor yang tersedia dengan membayar uang sewa yang lumayan menguras kantong kita sebagai pelajar, dan dengan waktu yang telah ditentukan. Selain itu Tanjung Benoa – Nusa Dua juga dapat berbagai fasilitas antara lain

5.     Garuda Wisnu Kencana (GWK)
                    Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan – Jimbaran, Bali. Patung ini merupakan karya pematung terkenal di Bali, I Nyoman Nuarta patung ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia. Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa pelindung yang mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat dikisah Garuda dan kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang mengenai jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung GWK ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan leher 60 meter.
6.     Pantai Sanur
                 Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancong pariwisata yang terkenal di Pulau Bali. Tempat ini letaknya persis di sebelah timur kota Denpasar, Ibukota Bali. Sanur berada di Kabupaten Badung.
                 Pantai Sanur adalah lokasi utama untuk berselancar (surfing), ombak pantai Sanur sudah termasyhur diantara para wisata mancanegara. Tak jauh dari lepas pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam (Snorkeling) karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian. Pantai ini juga dikenal sebagai sunrise beach (pantai matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.

7.     Sendra Tari Barong
              Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.
         Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Gajah, Barong Asu (anjing), Barong Brutuk, serta Barong-barongan. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.
         Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.
         Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.
8.     Danau Bedugul
           Danau ini terletak di desa Cani Kuning Kecamatan Batuniti Kabupaten daerah tingkat dua Tabanan. Karena di kaki bukit pada ketinggian 1.240 m diatas permukaan laut, sehingga daerah tersebut mempunyai suhu cukup dingin dan suhu rata-rata pada malam hari mencapai 180C dan suhu siang hari mencapai 240C.
           Bedugul terletak 29 km dari kota Denpasar, menuju arah utara dengan jalan menuju Singaraja. Bedugul terletak di pegunungan di pinggir danau peretan dengan dikelilingi oleh dusun-dusun di sekitarnya, seperti taman tunda, bukit mungsu, tandi kuning dan kembang merta.
          Setiap satu tahun sekali di Bedugul diadakan upacara “Makelem”, yaitu upacara membuang sesaji berupa kambing dan angsa sebagai upacara terima kasih kepada Tuhan karena daerah ini mempunyai tanah yang subur sehingga dapat menghasilkan sayur-sayuran dan buah-buahan.
         Danau Bedugul merupakan sebuah danau yang indah. Danau ini sangat luas dan udaranya sangat sejuk. Di tempat ini terdapat tempat penyewaan jet sky yang dapat digunakan untuk mengelilingi danau Bedugul. Di tempat ini terdapat pertokoan atau pusat perbelanjaan yang menjual souvenir-souvenir dan pakaian khas Bali. Bedugul juga merupakan salah satu objek wisata yang banyak diminati wisatawan.
         Apabila pengunjung memasuki hutan Sangeh, para pengunjung akan disambut oleh sekawanan kera yang mengharapkan makanan dari para pengunjung. Kera-kera itu dianggap keramat dan selain kera juga terdapat kelelawar yang hidup di pohon-pohon.
         Daya tarik hutan Sangeh ini adalah yang masih asli dan terdapat banyak satwa langka. Ada sebuah upacara yang pasti dilakukan masyarakat Bali yang disebut upacara pidalam yang dilaksanakan 20 hari setelah hari raya Galungan.
9.    Joger
                Joger terletak di Jalan Raya Kuta, Kuta Bali, atau ± 3,5 km sebelah utara Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Di tempat ini pengunjung dapat membeli oleh-oleh berupa kaso Joger, sandal, jaket, tas dan pernak-pernik lainnya. Harga barang-barang disini memang cukup mahal karena mutu dan kualitasnya tidak diragukan lagi. Namun meski harganya tergolong mahal. Jogger tidak pernah sepi pengunjung.
           Ciri khas kaos Joger yaitu pada kaos terdapat permainan kata-kata. Saat kita memasuki tempat ini, kita harus melewati penjagaan yang cukup ketat, para pengunjung harus menaati ketentuan-ketentuan yang berlaku, seperti saat akan masuk, pengunjung harus memakai stiker yang bertuliskan “VIP JOGER” sebagai tanda masuk.
          Joger hanya ada di Bali dan tidak buka cabang di tempat lain. Jogger akan ditutup pukul 18.00 WITA.

10.                        Kampung Kertalangu
          Terletak di Kesiman Kertalangu Denpasar, Desa Budaya Kertalangu adalah salah satu objek dan daya tarik wisata di Kota Denpasar yang memanfaatkan hamparan persawasahan sebagai daya tarik utama.
            Dengan tersedianya faslitas jogging track sepanjang 4 km, wisatawan dapat menikmati alam dan aktifitas persawahan di tengah Kota. Wisatawan baik mancanegara maupun domestik tertarik mengunjungi kawasan ini karena disamping dapat menikmati alam persawahan, juga dapat menikmati beberapa aktifitas wisata antara lain : wisata kuliner, memancing, berkuda, spa, wisata belanja (shopping), wisata kerajinan dan wisata budaya. Pengambangan Desa Budaya Kertalangu juga merupakan upaya pengembangan kepariwisataan dan pelestarian pertanian di wilayah Desa Kesiman Kertalangu.

11.                        Museum Brajasandi
            Monumen Perjuangan Rakyat Bali berada di pusat ibukota Denpasar di kawasan Renon, sebelah timur dari Lapangan Puputan Badung. Monumen ini dikenal juga dengan sebutan Bajra Sandhi karena bentuknya yang menyerupai bajra yaitu genta dan sandhi yang berarti suci.
            Bajra Sandi adalah genta suci yang dipakai oleh para pendeta pada waktu melafal mantra pada saat mengantarkan upacara. Monumen ini mulai dibangun pada tahun 1987 sejak Prof. DR. Ida Bagus Mantra menjabat sebagai Gubernur Bali dan diresmikan pada tanggal 14 Juni 2003 oleh Ibu Megawati Soekarnoputri selaku Presiden Republik Indonesia.
             Di dalam Monumen Bajra Sandhi terdapat koleksi 33 diorama yang menggambarkan perjalanan sejarah perjuangan masyarakat Bali dari zaman pra sejarah hingga pada zaman perjuangan kemerdekaan. Pembangunan Monumen Bajra Sandhi berdasarkan falsafah Hingu Lingga Yoni dan falsafah mengenai Pemutaran Gunung Mandara Giri di lautan susu Ksirarnawa yang dipetik dari cerita Adiparwa. Bangunan utama yang tinggi merupakan lingga dan dasar bangunannya adalah yoni. Lingga Yoni merupakan simbol dari pertemuan pria (purusa) dengan wanita (pradana), yaitu pertemuan antara kekuatan positif dan kekuatan negatif yang menurut kepercayaan purba merupakan pertemuan antara langit dengan bumi dipandang sebagai lambang kesuburan.
             Lingga menurut bentuknya terbagi dalam empat bagian yaitu bagian puncak yang berbentuk bulat yang disebut Siwaghaga, merupakan simbol linggih dewa Siwa. Bagian tengah yang berbentuk segi delapan disebut Wisnubhaga yang merupakan simbol linggih dewa Wisnu. Bagian bawah lingga yang berbentuk segi empat disebut Brahmabhaga adalah simbol linggih dewa Brahma. Pada bagian bawah paling dasar di mana lingga tersebut berdiri tegak, umumnya berbentuk segi empat yang memiliki mulut sebagai saluran air suci disebut yoni.
               Dengan demikian lingga merupakan linggih dewa Siwa dalam manifestasinya sebagai sumber kesuburan. Berdasarkan mitologi, lingga sebagaimana diceritakan di dalam Kerawasrama dan Lingga Purana menceritakan bahwa dewa Brahma dan dewa Wisnu mengaku masing-masing yang paling sakti. Dewa Brahma mengatakan beliau yang menciptakan dunia ini beserta isinya. Dewa Wisnu tidak mau kalah dan mengatakan bukan dewa Brahma melainkan beliau yang menciptakan dunia ini. Pada saat pertengkaran sedang memuncak muncullah Lingga di hadapan mereka berdua sehingga mereka menjadi tertegun karena ujung dan pangkal Lingga tidak terlihat. Kemudian keduanya sepakat untuk mencari ujung dan pangkalnya.
                 Dewa Brahma sepakat mencari ujung Lingga dan berubah wujud menjadi seekor angsa yang kemudian terbang ke angkasa. Sedangkan dewa Wisnu sepakat mencari pangkal Lingga dengan berubah wujud menjadi seekor babi dan masuk ke dalam bumi. Dewa Wisnu tidak berhasil menemukan pangkal Lingga namun beliau beruntung bertemu seorang gadis yaitu dewi Basundari. Dewi yang cantik ini menyebabkan dewa Wisnu menjadi tertarik dan lupa bahwa dirinya masih berwujud babi. Dari pertemuan antara dewa Wisnu yang masih berwujud babi dengan dewi Basundari, maka lahirlah seorang putra yang bernama Bhoma. Akhirnya dewa Brahma maupun dewa Wisnu sama-sama tidak berhasil melaksanakan kesepakatan masing-masing. Mereka berdua memberi hormat kepada Lingga tersebut yang tidak lain adalah dewa Siwa.
                  Kemudian dewa Siwa bersabda kepada dewa Brahma dan dewa Wisnu dengan mengatakan bahwa bukan dewa Brahma dan juga bukan dewa Wisnu yang tersakti dan yang menciptakan dunia ini tetapi "Aku dewa Siwa! Dewa Brahma, kau kulahirkan dari pinggang kananku dan kau dewa Wisnu, kau kulahirkan dari pinggang kiriku. Kita dalam wujud yang berbeda-beda tetapi sebenarnya adalah satu".
                   Dalam konsep filsafat Pemutaran Gunung Mandara Giri di lautan susu, dari bentuk bangunan monumen dapat diuraikan antara lain bangunan utama yang kelihatan sebagai bajra atau genta merupakan simbol dari Gunung Mandara Giri. Kolam yang mengelilingi bangunan utama sebagai wujud dari lautan susu atau ksirarnawa dan bentuk yang seperti guci yang terdapat di ujung monumen merupakan simbol dari akumba sebagai tempat tirtha amertha. Sedangkan bedawangnala atau akupa merupakan dasar dari Mandara Giri dan naga basuki yang melilit bedawangnala yang kedua-duanya terlihat di Kuri Agung. Dari konsep Tri Mandala secara vertikal dapat dikatakan bahwa areal monumennya adalah utamaning mandala, areal segi delapannya adalah madyaning mandala dan pada areal segi empatnya adalah nistaning mandala.

C.    Landasan Teoritis


D.    Proses / Hasil Penelitian

E.     Tahap-tahap












BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
  1. Objek wisata di pulau Bali memiliki karakteristik / daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal tersebut yang membuat pulau Bali dijadikan sebagai tempat berlibur maupun sebagai tempat kunjungan Study Tour.
  2. Pesona alam serta kebudayaan yang ada di pulau Bali membuat wawasan peserta Study Tourakan kebudayaan Nusantara bertambah.
  3. Keunikan dan ciri khas tersendiri dari pulau Bali membuat Indonesia semakin terkenal di dunia luar serta menghasilkan devisa yang besar bagi Indonesia.
  4. Dalam Study Tour ini peserta dapat lebih memahami dan menghormati budaya-budaya yang masih kental yang berada di Indonesia serta dapat mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa tanpa membeda-bedakan golongan, ras, budaya, dan agamanya.
            Pulau Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki banyak keindahan alam dan kebudayaannya yang khas khususnya budaya seni tari dan seni pahat. Oleh karena itu, banyak wisatawan domestik maupun luar negeri yang ingin mengunjungi pulau ini. Tujuan mereka datang berkunjung salah satunya adalah untuk melihat dari dekat bagaimana sosok Bali yang sebenarnya dan mempelajari budaya – budaya Bali khususnya seni tari dan seni pahat.
             Selain budaya dan panorama alam yang disebutkan di atas ada juga budaya yang tidak kalah menariknya yaitu upacara adat yang dilakukan oleh sebagian besar penduduk Bali yang mayoritas beragama Hindu. Di sana apabila ada orang yang meninggal sering sekali diadakan Upacara Ngaben atau pembakaran mayat. Upacara Ngaben ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara masal atau secara individual bagi keluarga yang mampu. Kebanyakan dalam pelaksanaan Upacara Adat sering disajikan tarian – tarian khas dari Pulau Bali.
B. SARAN
Bagi sekolah
1.      Sekolah diharapkan mengadakan Study Tour setelah ulangan umum atau jauh-jauh hari sebelum ujian kenaikan kelas/UAS, agar tidak membebani siswa dalam mengerjakan karya tulis.
  1. Sekolah diharapkan dapat menganjurkan kepada biro perjalanan agar menyusun jadwal perjalanan dengan cermat, agar peserta Study Tour dapat mengikuti Study Tour dengan teratur.
  2. Sekolah sebaiknya dapat memberi keringanan biaya bagi siswa-siswi yang kurang mampu atau kesulitan biaya untuk mengikuti Study Tour sehingga tidak ada siswa-siswi yang tidak bisa mengikuti Study Tour karena kendala biaya.
  3. Sekolah diharapkan memberi waktu yang lebih lama bagi siswa untuk mengerjakan karya tulis.
Bagi guru pendamping
  1. Sebaiknya lebih mengawasi, menasehati, dan melarang siswa melakukan tindakan berbahaya sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti murid tertinggal.
  2. Diharapkan lebih mendisiplinkan para murid agar murid lebih dapat membawa diri untuk bersikap dalam bergaul.
  3. Lebih memperhatikan kesehatan murid, khususnya keadaan murid yang kurang sehat selama perjalanan.
  4. Diharapkan dapat menjadi orang tua dan teman bagi siswa-siswi selama Study Tour sehingga dapat lebih akrab.
  5. Sebaiknya lebih tegas menindak siswa-siswi yang tidak taat dan mencemarkan nama baik sekolah.
  6. Diharapkan lebih sigap menangani kejadian-kejadian di luar dugaan yang bersifat mengganggu program Study Tour.
Bagi siswa
1.      Siswa diharapkan tidak hanya memanfaatkan Study Tour sebagai sarana rekreasi, namun juga sebagai sarana belajar untuk menambah wawasan.
2.      Siswa diharapkan tertib dan disiplin agar perjalanan Study Tour berjalan lancar.
3.      Siswa diharapkan dapat menjaga sikap selama Study Tour, serta memperhatikan semua perintah atau peraturan dari biro tour, guru pembimbing dan tour guide demi keamanan pribadi.
4.      Siswa diharapkan dapat menjaga barang-barang berharga dan pribadi masing-masing, agar tidak membebani guru pembimbing.
5.      Siswa diharapkan ikut menjaga kebersihan dan kelestarian objek-objek wisata yang dikunjungi.
6.      Siswa dianjurkan tidak bepergian seorang diri di objek-objek wisata maupun pada waktu bebas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
7.      Selama Study Tour siswa diharapkan pandai-pandai menawar barang sebelum membeli, karena harga barang-barang di Bali relatif mahal. Harga barang yang dijual dipatok untuk wisatawan mancanegara.

DAFTAR PUSTAKA
Artikel non-personal, 26 Agustus 2009, Tanahlot, Wikipedia Bahasa Indonesia,http://id.wikipedia.org/wiki/Tanahlot,
Artikel non-personal, 2009, joger bali, Docstoc, http://docs.docstoc.com/orig/2135919/8a862180-035c-4127-840d-5c917cd966f3.doc,
Artikel non-personal, 2009, pesona pulau Bali, Docstoc,http://docs.docstoc.com/orig/1875351/b532ce9e-0eda-49b1-8dab-beae89331a23.doc,