KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan
yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis
sehingga karya tulis yang berjudul Perjalanan Study Tour Bali
ini dapat diselesaikan sesuai rencana.
Karya tulis sederhana ini kami susun dalam
rangka memenuhi tugas akhir Bahasa Indonesia Semester Genap kelas XI IPA Dalam
penyelesaian karya tulis ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
- Bapak Drs. Yudo Utomo selaku
Kepala SMA Negeri 1 Bulakamba yang telah mendukung dan merestui karya
tulis sederhana ini,
- Ibu Farida S.ip selaku
guru Sosiologi SMA Negeri 1
Bulakamba
- Ibu Ria Estikawati S.pd selaku
wali kelas XI-IPS 2 yang telah memberikan dorongan dan bantuan dalam
penulisan karya tulis ini,
- Orang tua kami yang telah
memberikan dukungan dan bantuan material dalam pembuatan karya tulis ini,
serta
- Teman-teman XI-IPS 2 dan pihak lain
yang turut mendukung kami dan memberi motivasi kepada kami.
Tiada gading yang tak retak, begitu pula
dengan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang membangun
dari para pembaca akan penulis terima dengan lapang hati sehingga bisa menjadi
sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat dengan lebih
baik lagi.
Semoga karya tulis yang berjudul
Perjalanan Study Tour Bali
Island memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca pada
khususnya serta dapat membantu meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita
dalam membangun bangsa Indonesia tercinta ini.
SEKAPUR SIRIH / MOTTO
- Orang berakal akan
menderita dalam kenikmatan karena akalnya, sedangkan orang bodoh akan
bahagia dalam kesusahan.
- Keberanian
mengambil keputusan akan banyak menolong untuk melepaskan diri dari
depresi, stress, dan kesedihan.
- Jika engkau punya
ide maka segera satukan tekad untuk melakukannya, sebab rusaknya ide itu
karena keraguan semata.
- Kehidupan ini
terlalu pendek untuk kita perpendek dengan percekcokan.
- Kehidupan jiwa
adalah konsep dan makna bukan yang engkau makan dan minum.
PENGESAHAN
Karya Tulis ini telah diterima dan disahkan oleh Kepala Sekolah SMA N 1
Bulakamba sebagai tugas dan salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir
sosiologi pada semester genap ini .
Hari
: Jumat
Tanggal
: 14 maret 2014
Brebes,
Maret 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SMA Negeri 1
BULAKAMBA
Pembimbing
Drs.Yudho
utomo.
Farida S.ip
NIP. 19591108 198803 1
005
NIP.
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………………………........................... i
Kata Pengantar……..……………………………………………………............................... ii
Sekapur Sirih / Motto
….…………………………………….................................................. iii
Halaman Pengesahan ………….……………………………………………......................... iv
DaftarIsi………………………………………………………………………....................... v
Daftar Lampiran...................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ……………………………………………………………......... 1
B. Perumusan Masalah..……………………........................................................... 1
C. Tujuan
Penelitian …………………………………………………………......... 1
D. Metode
Penelitian………..…………………………………………………......
2
E. Manfaat
Penelitian ….……………………………………………………......... 2
BAB II PEMBAHASAN MASALAH
A. Objek
Wisata Bali..................................................................................................... 7
B. Pengertian.………...………………………………………………………........… 9
C. Landasan Teoritis
……………………………………………………………….. 11
D. Proses……/ Hasil Penelitian……………………………………………………… 14
E. Tahap-tahap
………………………………………………………………….......... 16
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………....................
15
B. Saran……….…………………………………………………………….............. 15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..................................
16
LAMPIRAN………………………………………………………………………………... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bali adalah salah satu
tempat wisata di Indonesia yang sangat terkenal. Banyak wistawan dari dalam
negeri maupun luar negeri. Pulau Bali disebut sebagai Pulau Dewata. Selain
sebagai tempat wisata yang indah, pulau Bali juga sebagai tempat berkembangnya
agama Hindu karena hampir seluruh penduduk Pulau Bali beragama Hindu dan hampir
semua tempat di Bali terdapat pura.
Sebagai pelajar kita harus mengetahui adat dan kebudayaan yang beranekaragam di
negeri kita, karena itu akan mempererat persatuan dan akan saling mengenl antar
budaya.
Dengan mengetahui adat dan kebudayaan negeri kita yang beranekaragam, kita akan
merasa bangga dan berusaha menjaga dan melestarikannya.
B. Perumusan
Masalah
1. Objek
wisata apa saja yang ada di Bali?
2. Objek
wisata apa yang di kunjungi selama di Bali?
3. Mengapa
Pulau Bali menjadi objek wisata yang terkenal di Indonesia?
4. Apa
kebudayaan yang terdapt di Pulau Bali?
C. Tujuan
Penelitian
1. Agar
siswa mengetahui objek wisata yang terdapat di Indonesia khususnya
di Bali.
2. Agar
siswa cinta dan bangga dengan tanah airnya.
3. Menambah
wawasan dan pengetahuan siswa.
4. Meningkatkan
tekad untuk melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia.
5. Mengenal
adat dan kebudayaan lain di Indonesia.
12
D. Metode Penelitian
Pulau Bali begitu
terkenal dengan objek wisatanya, banyak objek wisata yang indah. Saya dapat
mengetahui semua itu dari berbagai penelitian sebagai berikut :
·
Tempat atau Lokasi Penelitian
Objek
yang mendasari pembuatan Karya Tulis Wisata ini adalah Pulau Bali. Dikarenakan
Pulau Bali sangat mempesona dan memiliki keunikan tersendiri dibanding pulau
lain di Indonesia. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali, baik dalam
maupun luar negeri. Namun dalam Karya Tulis Wisata ini saya Membahas
Tempat-tempat yang saya kunjungi di bali.
·
Waktu
Penelitian
Pada hari Jumat, 14 Maret 2014 sampai Selasa 18
Maret 2014.
·
Metode
dan Teknik Penelitian
Saya dapat mengetahui informasi mengenai Pulau Bali melalui data yang saya
peroleh :
1. Kunjungan
ke Objek Wisata
Sekolah saya mengadakan kunjungan study tour ke Pulau Bali dan objek wisatanya
2. Web
Site
Selain melalui kunjungan wisata, saya mencari informasi mengenai objek wisata
yang saya kunjungi melalui web site di internet, untuk menambah pengetahuan . Sehingga
saya memperoleh tambahan informasi dalam pembuatan Karya Tulis Wisata ini.
E. Manfaat
Penelitian
1. Siswa
mengetahui objek wisata yang terdapat di Indonesia khususnya
di Bali.
2. Siswa
menjadi cinta dan bangga terhadap tanah airnya.
3. Siswa
mendapat pengetahuan dan wawasan baru.
4. Bertambahnya
tekad untuk melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia pada siswa.
5. Siswa
lebih mengenal adat dan kebudayaan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A. Objek Wisata Bali
Yang
saya kunjungi di objek wisata kali ini adalah sebagai berikut :
1.
Tanah Lot
2.
Pantai Kute
3.
Pasar Seni Sukowati
4.
Tanjung Benoa
5.
Garuda Wisnu Kencana (GWK)
6.
Pantai Sanur
7.
Sendra Tari Barong
8.
Danau Beugul
9.
Joger
10.
Kampung Kerta Langu
11.
Museum Brajasandi
B. Pengertian
Saya akan menjelaskan tempat-tempat yang
saya kunjungi selama study tour ke bali agar lebih tau secara mendalam,
diantaranya sebagai berikut :
1. TANAH LOT
Tanah Lot merupakan sebuah objek wisata di Bali. Di Tanah
Lot ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas
bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Uluwatu. Pura
Tanah Lot ini merupakan bagian dari Pura Sad kahyangan, yaitu pura-pura yang
merupakan sendi-sendi Pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat
pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Objek wisata Tanah Lot terletak di desa Beraban Kecamatan
Kediri, Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Di sebelah utara pura
Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke
laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti
jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk
melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari
untuk melihat keindahan sunset itu.
Sejarah
Pura Tanah Lot
Sejarah Pura Lempuyang Pura
Lempuyang terletak belahan timur pulau Bali, bertengger di puncak bukit
Gamongan, 22 kilometer dari Amlapura, ibu kota Kabupaten Karangasem. Amlapura
sendiri berada sekitar 95 kilometer jauhnya dari Kuta. Pura ini diduga termasuk
paling tua di Bali. Bahkan, diperkirakan sudah ada pada zaman pra-Hindu-Buddha
yang semula bangunan suci yang terbuat dari batu. Dalam konsep Dewata Nawa
Sanga (Sembilan Dewata yang menguasai sembilan mata angin), pura ini merupakan
sthana Dewa Iswara. Pura ini dibagi menjadi tiga mandala dari bawah ke atas
yakni Lempuyang Sor, Lempuyang Madya dan Lempuyang Luhur. Dari ketiganya, pura
Lempuyang Luhur berada pada posisi yang tertinggi. Berdasarkan lontar
Markandeya Purana, Pura Lempuyang didirikan oleh Rsi Markandeya sekitar abad
ke-8 M. Pada saat itu Rsi Markandeya membuat sebuah pesantrian untuk keperluan
persembahyangan sekaligus membabarkan ajaran Hindu. Pesantrian tersebut diperkirakan
berada pada lokasi Pura Lempuyang Madya saat ini, di mana di sini beliau
dikenal sebagai Bhatara Gnijaya. Hingga saat ini masih sangat sulit untuk
mengungkapkan sejarah Pura Lempuyang secara jelas. Soalnya data-data yang kuat
sukar didapatkan. Sejauh ini baru diperoleh data-data mengenai Pura Lempuyang
Luhur. Itu pun sifatnya tidak langsung. Dari sumber-sumber tersebut, ada dua
hal yang sama-sama disebutkan yaitu Gunung Lempuyang dan Sang Hyang Gnijaya. Di
dalam bahsa Jawa kata Lempuyang berarti gamongan gunung Lempuyang berarti
gunung gamongan atau bukit gamongan sebagaimana disebutkan dalam sumber lainnya
lagi yakni lontar Kusuma Dewa. Yang pasti, berbagai sumber kuno menyebutkan
bahwa pura Lempuyang merupakan satu dari tiga pura besar selain pura Besakih
dan Pura Ulun Danu Batur. Ada sejumlah pantangan memasuki pura ini. Pantangan
yang jika dilanggar bisa berakibat buruk. Pantangan tersebut adalah berkata
kasar saat dalam perjalanan menuju pura Lempuyang Luhur. Selain itu, perempuan
yang sedang menstruasi, menyusui, anak yang belum tanggal gigi susu belum
diperbolehkan masuk ke dalam pura apalagi bersembahyang di sana dan juga bagi
umat yang hendak bersembahyang tidak diperkenankan membawa perhiasan emas dan
membawa daging babi ke areal Pura Lempuyang Luhur. Satu yang menarik dan
merupakan keistimewaan Pura Lempuyang Luhur adalah di tengah pura tersebut
terdapat serumpun bambu jenis kecil. Setelah bersembahyang, batang pohon bambu
itu dipotong oleh Pemangku untuk mendapatkan air suci yang disebut dengan
tirtha pingit.
2. Pantai Kuta
Pantai
Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar,
Ibukota Bali, Indonesia. Pantai Kuta terletak di Kabupaten Badung.
Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisatawan turis
mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun
70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset
beach) sebagai lawan pantai.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran, dan tempat
pemandian serta jemur diri, selain keindahan pantainya, Pantai Kuta juga
menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di
sepanjang pantai menuju Panti Legian.
Pantai ini juga memiliki ombak yang sangat bagus untuk
olahraga surfing, terutama bagi peselancar.
Sejarah
Pantai Kuta
Pada tahun 1834, seorang pedagang
bernama Mads Lange mendarat di Pulau Lombok. Pria kelahiran Denmark 18
September 1807 ini melakukan usaha dagang rempah-rempah. Terjadinya perang
antara Kerajaan Karangasem dengan Mataram menyebabkan usaha dagangnya sepi
kemudian mengalami kebangkrutan. Dengan berbekal sisa modal yang ia miliki,
Mads Lange pergi ke Pulau Bali. Mads Lange mendarat di Kuta melalui Sungai
(Tukad) Mati yang pada waktu itu masih bisa dipakai berlayar. Disamping piawai
dalam berdagang, Mads Lange juga dikenal pandai menyesuaikan diri sehingga ia
mudah diterima oleh masyarakat nelayan di Kuta. Mads Lange menjadi perantara
dagang antara raja-raja di Bali dengan pedagang dari luar negeri, bahkan Raja
Kesiman memberi kekuasaan kepada Mads Lange untuk melakukan ekspor
rempah-rempah. Kepiawaiannya dalam berdagang membawa dampak sangat baik bagi
perdagangan di Kuta, sehingga menjadikan Kuta sebagai pusat perdagangan yang
sangat ramai. Mads Lange meninggal secara misterius, kemudian jasadnya dikubur
di dekat Sungai Mati. Nama Mads Lange kemudian diabadikan menjadi salah satu
nama jalan di Kuta.Pada tahun 1931, datanglah seorang wanita Amerika yang
mencatat kesenian dan keindahan Bali dalam sebuah buku berjudul Island of
Bali. Sejak saat itu Kuta semakin populer di kalangan wisatawan mancanegara.
Seiring dengan perkembangan Kuta sebagai objek wisata, dibangunlah
fasilitas-fasilitas pariwisata di Kuta dan sekitarnya.
3. Pasar Seni Sukowati
Pasar Seni Sukawati terletak di
Desa Sukawati Kabupaten Gianyar, sekitar 18 km dari dari ibukota
Denpasar Bali dan dapat ditempuh dalam waktu kira-kira 30 menit. Pasar Seni
Sukawati memang sangat terkenal diantara turis. Tidak hanya turis domestic
tetapi juga turis mancanegara. Ini karena Pasar Seni Sukawati menjual berbagai
macam kerajinan tradisional khas Bali dan dengan harga yang terjangkau.
Walaupun demikian , anda masih bisa menawar. Jadi memang anda harus pintar-pintar
menawar.
Di pasar Seni Sukawati ini anda
juga bisa membeli aksesoris khas Bali seperti gelang, cincin kalung dan juga
lukisan dengan berbagai aliran. Apabila anda ingin membeli lukisan, tidak perlu
khawatir membawanya, karena anda bisa membelinya denga tanpa bingkai.
Harga lukisan ini juga beragam, tergantung ukurannya, tetapi apabila
anda ingin sukses menawar, datanglah pada pagi hari, pada saat
pasar baru buka . Karena menurut kepercayaan orang Bali, jika pada saat baru
buka dagangan langsung mendapatkan pembeli, maka dagangannya akan
laris, karena mereka percaya bawa pembeli pertama akan membawa kebaikan.
Pasar Seni Sukawati buka pada jam 10.00 pagi waktu setempat dan
tutup pada jam 17.00 sore. Sedangkan pasar tradisionalnya buka dari jam 08.00
pagi sampai jam 15.00 siang.
Sebetulnya pasar seni Sukawati sudah
ada sejak lama, tetapi baru pada tahun 80 an pasar ini menjual dan memasarkan
produk kerajinan tangan yang menjadi ciri khas Bali. Sampai saat
ini Pasar Seni Sukawati masih menjadi salah satu pilihan yang menarik
sebagai objek wisata belanja yang ada di Bali. Setiap hari pasar ini
selalu ramai dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat, juga para wisatawan
yang bertujuan berbelanja dan membeli kerajinan khas Bali untuk dijadikan
sebagai koleksi, souvenir dan cindra mata .
Bila anda sedang berada di Denpasar dan mau menuju Pasar seni
Sukawati , maka anda hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Ini karena jarak
dari Denpasar ke Gianyar tidak begitu jauh, hanya sekitar 20 Km saja.
Begitu sampai di Gianyar , anda akan melihat Gapura sederhana yang di
atasnya bertuliskan “Pasar Seni Sukowati”.
Begitu memasuki Pasar Sukowati, anda mungkin akan sedikit
kebingunhan, karena pasar ini memang terdiri dari 3 bangunan besar
sebagai pasarnya, yaitu Pasar Sukowati 1, Pasar Sukowati 2 dan Pasar
Sukowati 3. Diantara ketiga bangunan itu, yang paling ramai dikunjungi
adalah Pasar Sukowati 1, tetapi jika anda lebih memilih untuk menelusuri
semua pedagang yang ada di sana, disarankan untuk melanjutkan ke pasar Sukowati
2 dan Pasar Sukowati 3. Tidak perlu khawatir kelelahan karena jarak
antara ketiga pasar tersebut berdekatan.
4. Tanjung Benoa
Tanjung
Benoa merupakan pantai berpasir putih. Di tempat ini wisatawan disuguhi
beraneka water sport, misalnya : Banana boat, para celing, diving, speed boad.
Tempat ini wisatawan juga dapat berkunjung ke Pulau Penyu, yaitu sebuah pulau
kecil yang terdapat berbagai macam penyu, dari ukuran yang paling kecil sampai
yang paling besar. Selain itu ditempat ini wisatawan juga dapat menguji diri
dengan olahraga memacu adrenalin.
Menurut masyarakat setempat di Pulau Penyu hidup seekor
penyu berkepala manusia dan dianggap kramat oleh masyarakat Bali. Untuk dapat
mencapai Pulau Penyu kita dapat menyewa perahu motor yang tersedia dengan
membayar uang sewa yang lumayan menguras kantong kita
sebagai pelajar, dan dengan waktu yang telah ditentukan. Selain itu Tanjung
Benoa – Nusa Dua juga dapat berbagai fasilitas antara lain
5. Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan –
Jimbaran, Bali. Patung ini merupakan karya pematung terkenal di Bali, I Nyoman
Nuarta patung ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi
pariwisata Bali dan Indonesia. Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam
agama Hindu adalah Dewa pelindung yang mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda
dapat dilihat dikisah Garuda dan kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti
dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang
akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang mengenai jarak pandang
sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga
Tanah Lot. Patung GWK ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan
dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton,
dengan tinggi 75 meter dan leher 60 meter.
6. Pantai Sanur
Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancong pariwisata yang terkenal di
Pulau Bali. Tempat ini letaknya persis di sebelah timur kota Denpasar, Ibukota
Bali. Sanur berada di Kabupaten Badung.
Pantai Sanur adalah lokasi utama untuk berselancar
(surfing), ombak pantai Sanur sudah termasyhur diantara para wisata
mancanegara. Tak jauh dari lepas pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam
(Snorkeling) karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan
oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian. Pantai ini juga dikenal
sebagai sunrise beach (pantai matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.
7.
Sendra
Tari Barong
Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari
khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara
kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh
Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud
kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring
runcing di mulutnya.
Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di
antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Gajah, Barong Asu (anjing),
Barong Brutuk, serta Barong-barongan. Namun, di antara jenis-jenis Barong
tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau
Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.
Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau,
dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan
kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini
dimainkan oleh dua penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil
posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari
kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.
Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa
dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam
pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang
dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi
Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.
8. Danau Bedugul
Danau ini terletak di desa Cani Kuning Kecamatan Batuniti
Kabupaten daerah tingkat dua Tabanan. Karena di kaki bukit pada ketinggian
1.240 m diatas permukaan laut, sehingga daerah tersebut mempunyai suhu cukup
dingin dan suhu rata-rata pada malam hari mencapai 180C dan suhu
siang hari mencapai 240C.
Bedugul terletak 29 km dari kota Denpasar, menuju arah
utara dengan jalan menuju Singaraja. Bedugul terletak di pegunungan di pinggir
danau peretan dengan dikelilingi oleh dusun-dusun di sekitarnya, seperti taman
tunda, bukit mungsu, tandi kuning dan kembang merta.
Setiap satu tahun sekali di Bedugul diadakan upacara
“Makelem”, yaitu upacara membuang sesaji berupa kambing dan angsa sebagai
upacara terima kasih kepada Tuhan karena daerah ini mempunyai tanah yang subur
sehingga dapat menghasilkan sayur-sayuran dan buah-buahan.
Danau Bedugul merupakan sebuah danau yang indah. Danau ini sangat luas dan
udaranya sangat sejuk. Di tempat ini terdapat tempat penyewaan jet sky yang
dapat digunakan untuk mengelilingi danau Bedugul. Di tempat ini terdapat
pertokoan atau pusat perbelanjaan yang menjual souvenir-souvenir dan pakaian
khas Bali. Bedugul juga merupakan salah satu objek wisata yang banyak diminati
wisatawan.
Apabila pengunjung memasuki hutan Sangeh, para pengunjung akan disambut
oleh sekawanan kera yang mengharapkan makanan dari para pengunjung. Kera-kera
itu dianggap keramat dan selain kera juga terdapat kelelawar yang hidup di
pohon-pohon.
Daya tarik hutan Sangeh ini adalah yang masih asli dan terdapat banyak
satwa langka. Ada sebuah upacara yang pasti dilakukan masyarakat Bali yang
disebut upacara pidalam yang dilaksanakan 20 hari setelah hari raya Galungan.
9. Joger
Joger terletak di Jalan Raya Kuta, Kuta Bali, atau ± 3,5 km sebelah utara
Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Di tempat ini pengunjung dapat membeli
oleh-oleh berupa kaso Joger, sandal, jaket, tas dan pernak-pernik lainnya.
Harga barang-barang disini memang cukup mahal karena mutu dan kualitasnya tidak
diragukan lagi. Namun meski harganya tergolong mahal. Jogger tidak pernah sepi
pengunjung.
Ciri khas kaos Joger yaitu pada kaos terdapat permainan
kata-kata. Saat kita memasuki tempat ini, kita harus melewati penjagaan yang
cukup ketat, para pengunjung harus menaati ketentuan-ketentuan yang berlaku,
seperti saat akan masuk, pengunjung harus memakai stiker yang bertuliskan “VIP
JOGER” sebagai tanda masuk.
Joger hanya ada di Bali dan tidak buka cabang di tempat
lain. Jogger akan ditutup pukul 18.00 WITA.
10.
Kampung
Kertalangu
Terletak
di Kesiman Kertalangu Denpasar, Desa Budaya Kertalangu adalah salah satu objek
dan daya tarik wisata di Kota Denpasar yang memanfaatkan hamparan persawasahan
sebagai daya tarik utama.
Dengan tersedianya faslitas jogging
track sepanjang 4 km, wisatawan dapat menikmati alam dan aktifitas persawahan
di tengah Kota. Wisatawan baik mancanegara maupun domestik tertarik mengunjungi
kawasan ini karena disamping dapat menikmati alam persawahan, juga dapat
menikmati beberapa aktifitas wisata antara lain : wisata kuliner, memancing,
berkuda, spa, wisata belanja (shopping), wisata kerajinan dan wisata budaya.
Pengambangan Desa Budaya Kertalangu juga merupakan upaya pengembangan
kepariwisataan dan pelestarian pertanian di wilayah Desa Kesiman Kertalangu.
11.
Museum
Brajasandi
Monumen Perjuangan Rakyat Bali
berada di pusat ibukota Denpasar di kawasan Renon, sebelah timur dari Lapangan
Puputan Badung. Monumen ini dikenal juga dengan sebutan Bajra Sandhi karena
bentuknya yang menyerupai bajra yaitu genta dan sandhi yang berarti suci.
Bajra Sandi adalah genta suci yang
dipakai oleh para pendeta pada waktu melafal mantra pada saat mengantarkan
upacara. Monumen ini mulai dibangun pada tahun 1987 sejak Prof. DR. Ida Bagus
Mantra menjabat sebagai Gubernur Bali dan diresmikan pada tanggal 14 Juni 2003
oleh Ibu Megawati Soekarnoputri selaku Presiden Republik Indonesia.
Di dalam Monumen Bajra Sandhi
terdapat koleksi 33 diorama yang menggambarkan perjalanan sejarah perjuangan
masyarakat Bali dari zaman pra sejarah hingga pada zaman perjuangan
kemerdekaan. Pembangunan Monumen Bajra Sandhi berdasarkan falsafah Hingu Lingga
Yoni dan falsafah mengenai Pemutaran Gunung Mandara Giri di lautan susu
Ksirarnawa yang dipetik dari cerita Adiparwa. Bangunan utama yang tinggi
merupakan lingga dan dasar bangunannya adalah yoni. Lingga Yoni merupakan
simbol dari pertemuan pria (purusa) dengan wanita (pradana), yaitu pertemuan
antara kekuatan positif dan kekuatan negatif yang menurut kepercayaan purba
merupakan pertemuan antara langit dengan bumi dipandang sebagai lambang
kesuburan.
Lingga menurut bentuknya terbagi
dalam empat bagian yaitu bagian puncak yang berbentuk bulat yang disebut Siwaghaga,
merupakan simbol linggih dewa Siwa. Bagian tengah yang berbentuk segi delapan
disebut Wisnubhaga yang merupakan simbol linggih dewa Wisnu. Bagian bawah
lingga yang berbentuk segi empat disebut Brahmabhaga adalah simbol linggih dewa
Brahma. Pada bagian bawah paling dasar di mana lingga tersebut berdiri tegak,
umumnya berbentuk segi empat yang memiliki mulut sebagai saluran air suci
disebut yoni.
Dengan demikian lingga merupakan
linggih dewa Siwa dalam manifestasinya sebagai sumber kesuburan. Berdasarkan
mitologi, lingga sebagaimana diceritakan di dalam Kerawasrama dan Lingga Purana
menceritakan bahwa dewa Brahma dan dewa Wisnu mengaku masing-masing yang paling
sakti. Dewa Brahma mengatakan beliau yang menciptakan dunia ini beserta isinya.
Dewa Wisnu tidak mau kalah dan mengatakan bukan dewa Brahma melainkan beliau
yang menciptakan dunia ini. Pada saat pertengkaran sedang memuncak muncullah
Lingga di hadapan mereka berdua sehingga mereka menjadi tertegun karena ujung
dan pangkal Lingga tidak terlihat. Kemudian keduanya sepakat untuk mencari
ujung dan pangkalnya.
Dewa Brahma sepakat mencari
ujung Lingga dan berubah wujud menjadi seekor angsa yang kemudian terbang ke
angkasa. Sedangkan dewa Wisnu sepakat mencari pangkal Lingga dengan berubah
wujud menjadi seekor babi dan masuk ke dalam bumi. Dewa Wisnu tidak berhasil
menemukan pangkal Lingga namun beliau beruntung bertemu seorang gadis yaitu
dewi Basundari. Dewi yang cantik ini menyebabkan dewa Wisnu menjadi tertarik
dan lupa bahwa dirinya masih berwujud babi. Dari pertemuan antara dewa Wisnu
yang masih berwujud babi dengan dewi Basundari, maka lahirlah seorang putra
yang bernama Bhoma. Akhirnya dewa Brahma maupun dewa Wisnu sama-sama tidak
berhasil melaksanakan kesepakatan masing-masing. Mereka berdua memberi hormat
kepada Lingga tersebut yang tidak lain adalah dewa Siwa.
Kemudian dewa Siwa bersabda
kepada dewa Brahma dan dewa Wisnu dengan mengatakan bahwa bukan dewa Brahma dan
juga bukan dewa Wisnu yang tersakti dan yang menciptakan dunia ini tetapi
"Aku dewa Siwa! Dewa Brahma, kau kulahirkan dari pinggang kananku dan kau
dewa Wisnu, kau kulahirkan dari pinggang kiriku. Kita dalam wujud yang
berbeda-beda tetapi sebenarnya adalah satu".
Dalam konsep filsafat
Pemutaran Gunung Mandara Giri di lautan susu, dari bentuk bangunan monumen dapat
diuraikan antara lain bangunan utama yang kelihatan sebagai bajra atau genta
merupakan simbol dari Gunung Mandara Giri. Kolam yang mengelilingi bangunan
utama sebagai wujud dari lautan susu atau ksirarnawa dan bentuk yang seperti
guci yang terdapat di ujung monumen merupakan simbol dari akumba sebagai tempat
tirtha amertha. Sedangkan bedawangnala atau akupa merupakan dasar dari Mandara
Giri dan naga basuki yang melilit bedawangnala yang kedua-duanya terlihat di
Kuri Agung. Dari konsep Tri Mandala secara vertikal dapat dikatakan bahwa areal
monumennya adalah utamaning mandala, areal segi delapannya adalah madyaning
mandala dan pada areal segi empatnya adalah nistaning mandala.
C. Landasan
Teoritis
D. Proses
/ Hasil Penelitian
E. Tahap-tahap
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan
pada bab sebelumnya dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
- Objek wisata di pulau Bali memiliki
karakteristik / daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun
mancanegara. Hal tersebut yang membuat pulau Bali dijadikan sebagai tempat
berlibur maupun sebagai tempat kunjungan Study Tour.
- Pesona alam serta kebudayaan yang
ada di pulau Bali membuat wawasan peserta Study Tourakan
kebudayaan Nusantara bertambah.
- Keunikan dan ciri khas tersendiri
dari pulau Bali membuat Indonesia semakin terkenal di dunia luar serta
menghasilkan devisa yang besar bagi Indonesia.
- Dalam Study Tour ini
peserta dapat lebih memahami dan menghormati budaya-budaya yang masih
kental yang berada di Indonesia serta dapat mengembangkan rasa persatuan
dan kesatuan bangsa tanpa membeda-bedakan golongan, ras, budaya, dan
agamanya.
Pulau Bali merupakan salah satu
pulau di Indonesia yang memiliki banyak keindahan alam dan kebudayaannya yang
khas khususnya budaya seni tari dan seni pahat. Oleh karena itu, banyak
wisatawan domestik maupun luar negeri yang ingin mengunjungi pulau ini. Tujuan
mereka datang berkunjung salah satunya adalah untuk melihat dari dekat
bagaimana sosok Bali yang sebenarnya dan mempelajari budaya – budaya Bali khususnya
seni tari dan seni pahat.
Selain budaya dan panorama alam
yang disebutkan di atas ada juga budaya yang tidak kalah menariknya yaitu
upacara adat yang dilakukan oleh sebagian besar penduduk Bali yang mayoritas
beragama Hindu. Di sana apabila ada orang yang meninggal sering sekali diadakan
Upacara Ngaben atau pembakaran mayat. Upacara Ngaben ini dapat dilakukan dengan
2 cara, yaitu secara masal atau secara individual bagi keluarga yang mampu.
Kebanyakan dalam pelaksanaan Upacara Adat sering disajikan tarian – tarian khas
dari Pulau Bali.
B. SARAN
Bagi sekolah
1. Sekolah
diharapkan mengadakan Study Tour setelah ulangan umum atau
jauh-jauh hari sebelum ujian kenaikan kelas/UAS, agar tidak membebani siswa
dalam mengerjakan karya tulis.
- Sekolah diharapkan dapat
menganjurkan kepada biro perjalanan agar menyusun jadwal perjalanan dengan
cermat, agar peserta Study Tour dapat mengikuti Study
Tour dengan teratur.
- Sekolah sebaiknya dapat memberi
keringanan biaya bagi siswa-siswi yang kurang mampu atau kesulitan biaya
untuk mengikuti Study Tour sehingga tidak ada siswa-siswi
yang tidak bisa mengikuti Study Tour karena kendala
biaya.
- Sekolah diharapkan memberi waktu
yang lebih lama bagi siswa untuk mengerjakan karya tulis.
Bagi guru pendamping
- Sebaiknya lebih mengawasi,
menasehati, dan melarang siswa melakukan tindakan berbahaya sehingga tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti murid tertinggal.
- Diharapkan lebih mendisiplinkan
para murid agar murid lebih dapat membawa diri untuk bersikap dalam bergaul.
- Lebih memperhatikan kesehatan
murid, khususnya keadaan murid yang kurang sehat selama perjalanan.
- Diharapkan dapat menjadi orang tua
dan teman bagi siswa-siswi selama Study Tour sehingga
dapat lebih akrab.
- Sebaiknya lebih tegas menindak
siswa-siswi yang tidak taat dan mencemarkan nama baik sekolah.
- Diharapkan lebih sigap menangani
kejadian-kejadian di luar dugaan yang bersifat mengganggu program Study
Tour.
Bagi siswa
1.
Siswa diharapkan tidak hanya
memanfaatkan Study Tour sebagai sarana rekreasi, namun juga
sebagai sarana belajar untuk menambah wawasan.
2. Siswa
diharapkan tertib dan disiplin agar perjalanan Study Tour berjalan
lancar.
3. Siswa
diharapkan dapat menjaga sikap selama Study Tour, serta
memperhatikan semua perintah atau peraturan dari biro tour, guru
pembimbing dan tour guide demi keamanan pribadi.
4. Siswa
diharapkan dapat menjaga barang-barang berharga dan pribadi masing-masing, agar
tidak membebani guru pembimbing.
5. Siswa
diharapkan ikut menjaga kebersihan dan kelestarian objek-objek wisata yang dikunjungi.
6. Siswa
dianjurkan tidak bepergian seorang diri di objek-objek wisata maupun pada waktu
bebas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
7. Selama Study
Tour siswa diharapkan pandai-pandai menawar barang sebelum membeli,
karena harga barang-barang di Bali relatif mahal. Harga barang yang dijual
dipatok untuk wisatawan mancanegara.
DAFTAR PUSTAKA